Kamis, 16 Maret 2017 | By: Tuxedo Kamen

Cara Allah menegur kita

Kadang Allah berikan kepada kita limpahan harta untuk menguji seberapa pintar kita bersyukur mengelolanya, dan dengan kurang harta untuk melihat kesabaran kita

Bisa jadi Allah jumpakan kita dengan orang pandir yang menguji kelembutan hati, dan Allah berikan orang jenius sebagai pecut akan kelalaian dan keseriusan kita mencari ilmu

Boleh jadi juga Allah memberi kita sakit agar kita memperhatikan hak-hak anggota badan akan kebaikan yang harusnya kita tunaikan, juga maksiat yang harusnya dihindarkan

Allah menegur kita dengan banyak cara, sayang banyak diantara kita terlalu sibuk mengeluh hingga melupakan pelajaran dan hikmah yang bisa dimaknai dari tiap kejadian

Seringkali kita mengeluh, saat kurang kita menuduh Allah tidak mencukupkan kita, saat senang kita minta lebih banyak lagi, keluhan memang takkan pernah habis

Adalagi diantara kita sibuk menyalahkan yang lainnya atas apa yang harusnya menjadi tanggung jawab kita, sebab kita tak mau salah, kita tak mau dianggap punya kekurangan

Padahal keluhan dan menyalahkan hanya menambah masalah baru, kita takkan pernah mencari penyelesaian, sebab bukan salah kita, dan bukan urusan kita bisa begitu

Cobalah perhatikan sekelilingmu, ada manusia-manusia yang Allah berikan hadirnya untuk jalan mendapatkan "teguran" itu. Siapapun mereka kita masih tetap bisa belajar darinya

Tentang malam-malam yang habis tanpa sujud, tentang hari-hari yang habis tanpa hadirnya bacaan Al-Qur'an, tentang bulan-bulan yang berlalu tanpa shaum, semua itu

Allah mengingatkan kita bukan agar kita putus asa, tapi untuk mengingatkan bahwa ada jalan untuk segera meluruskan hidup kita dan kembali pada perlombaan kebaikan

Sekedar mengumpulkan bekal akan perjalanan panjang, bekal amal, bekal sahabat, bekal cinta pada Allah dan Rasul-Nya, yang makin hari makin sulit dikumpulkan

Dan bila teguran-teguran Allah itu belum mampu kita temukan, bukankah itu justru teguran yang sangat berat dari Allah? Sekeras apakah hati kita hingga tak bisa merasa?

5 Sifat Orang Beriman

1. Memiliki Rasa Takut di Dalam Hatinya
 
 Allah Ta’ala berfirman

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka” (QS. Al-Anfal: 2)

Hanya orang yang beriman jika disebutkan nama Allah, muncul rasa takut dalam hatinya. Rasa takutnya sebagai bentuk mengagungkan Allah. Sebagai contoh, jika ada seseorang yang berkeinginan melakukan maksiat, kemudian ia teringat Allah atau ada yang mengingatkannya dengan mengatakan, “bertakwalah anda kepada Allah”, maka dia adalah seorang yang mukmin. Rasa takut tersebut adalah ciri-ciri orang yang beriman.

Rabu, 15 Maret 2017 | By: Tuxedo Kamen

Pendidikan Sekuler : Split Personality

Apaan tuh? Split itu bukan salah satu gaya olahraga. Split personality itu semacam kepribadian yang dimiliki oleh seseorang yang ga nyambung antara pemahaman dan tingkah lakunya. Secara sederhana ya seperti contoh diatas. Dia tahu berkerudung itu wajib, tapi sekedar mengetahui tapi tidak mengamalkan dengan penuh kesadaran bahwa itu adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan tanpa paksaan.

Kalau di sekolah kita kan ada nilai kognitif sama psikomotorik, nah, mirip-mirip itu deh. Ada teman kita yang punya nilai kognitif bagus tapi ngga selamanya nilai psikomotoriknya juga bagus. Itulah kondisi yang saat ini terjadi. Maka banyak teman kita yang nilai agamanya nyaris sempurna tapi tidak dalam kehidupannya sehari-hari.

Bro n sist, ternyata ini ngga hanya terjadi di Indonesia, negara yang kita kira kece badai pelajar-pelajarnya dalam hal teknologi, dsb, ternyata tidak selamanya berkorelasi dengan baiknya perilaku mereka. Sebagai contoh, negara Singaparna, eh Singapur ama Jepang, ternyata banyak loh pelajar dan mahasiswanya yang melakukan bunuh diri. Kok bisa ya begitu? Ya bisa aja, karena mereka sudah terlebih dahulu mensekulerkan negara dan dirinya. Artinya, mereka udah terbiasa meniadakan Tuhan dalam pengaturan hidup mereka. Catet yaaa... sekuler itu artinya meniadakan Tuhan dalam kehidupan. Maka wajar saja, jika pemahaman agama yang dimiliki hanyalah sebagai formalitas atau konsep-konsep yang cukup dihapalkan saja, di luar kepala lagi alias memang tidak tersimpan di dalam kepala mereka.

Maka wajar aja jika saat ini bejibun permasalahan mendera pelajar masa kini. Kalau mau ditulisin ngga bakalan cukup di media kesayangan kamu ini. But, ada fakta yang cukup mencengangkan nih. Belum lama, di Jakarta, Polsek Tamansari membongkar praktik prostitusi anak di bawah umur. Salah satu korban yang dijadikan PSK (pekerja seks komersil) adalah seorang siswi yang berprestasi di sekolahnya.

(https://news.detik.com/berita/3407656/salah-satu-abg-yang-dijadikan-psk-di-tamansari-murid-berprestasi).

Selasa, 28 Februari 2017 | By: Tuxedo Kamen

6 Cara Mudah



Tentu kita sebagai orang tua sering direpotkan oleh ulah anak yang kadang-kadang bikin kita kesal, BT, de el el yang membuat kita sebagai orang tua tidak nyaman. Tentu saja, sebab dunia anak-anak adalah dunia bermain, segala hal adalah mainan yang baru dan menyenangkan untuk mereka. Terkadang kita sebagai orangtua hanya bisa mengelus dada melihat ulah mereka, tapi itulah mereka dan dunianya.

Senin, 19 September 2016 | By: Tuxedo Kamen

MANUSIA SYETAN ATAU SYETAN MANUSIA ?

Kata Syaithoon, / " setan "  ada dua pengertian :

Pengertian pertama :
Makna Lafadz " Sya-i-tho-nun"  secara gramatika,; dengan nun ashliyah pada wazan fa-i-'aa-lun ( yang akar katanya: sya-tho-na) maknanya adalah  = al-ba'iid, = " jauh "

Pengertian ke dua :
Kata:  sya-i-tho-nun dengan ya'   ashliyah sementara nun-nya nun- zaidah, pada wazan fa'-laa-nun  ( yang akar kata-nya : syaa-tho (tanpa nun), -  yasyiithu, -  maka maknanya adalah ihtaroqo = " terbakar – membakar – karena api itu bersifat membakar.
Senin, 16 November 2015 | By: Tuxedo Kamen

Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!



Zaman sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.

“Galau!!” merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Sabtu, 14 November 2015 | By: Tuxedo Kamen

Pemuda Islam



Darah muda... darahnya para remaja... yang selalu merasa gagah dan tak pernah mau mengalah...” demikian sepenggal lagu dari bang Haji Rhoma Irama saat melukiskan remaja. Tidak heran, sebab memang begitulah masa remaja yang penuh dengan gejolak rasa ingin tahu. Presiden pertama Soekarno pun dalam ucapannya yang terkenal berkata, “Beri aku 10 pemuda maka akan kuubah dunia”

Jauh sebelum presiden Soekarno dan bang Haji Rhoma menciptakan lagu tersebut, Rasulullah Muhammad saw telah lebih dahulu menggambarkan remaja melalui sabdanya :
"Se­sungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum ter­hadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah." (HR Ahmad & Thabrani).