Syabab.Com - “Jika kamu masih mempunyai banyak
pertanyaan, maka kamu belum dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya,
tanpa reserve”. Begitulah
kira-kira suatu pernyataan yang akan selalu saya ingat didalam hidup saya.
Waktu itu saya masih seorang penganut Kristen Katolik berusia 12 tahun yang
banyak sekali pertanyaan di dalam hidup saya. Diantara pertanyaan-pertanyaan
itu, tiga pertanyaan yang paling besar adalah: Darimana asal kehidupan ini,
Untuk apa adanya kehidupan ini, dan akan seperti apa akhir daripada kehidupan
ini. Dari tiga pertanyaan tersebut muncullah pertanyaan-pertanyaan turunan,
“Kenapa tuhan pencipta kehidupan ini ada 3, tuhan bapa, putra dan roh kudus?
Darimana asal tuhan bapa?”, atau “Mengapa tuhan bisa disalib dan dibunuh lalu
mati, lalu bangkit lagi?”. Jawaban-jawaban itu selalu akan mendapatkan jawaban
yang mengambang dan tak memuaskan.