Minggu, 02 November 2014 | By: Tuxedo Kamen

Pengemban sistem kufur adalah orang-orang bodoh dan laksana hewan

Demokrasi yang sejatinya adalah kedaulatan di tangan rakyat, dimana rakyat (manusia) boleh membuat hukum. Faktanya, banyak kaum muslimin yang mengemban sistem kufur ini. Tidak sedikit dari mereka berdalih ingin memperjuangkan hukum-hukum Allah melalui sistem ini. Namun pada prakteknya mereka tidak bisa. Dengan alasan jumlah suara mereka masih sedikit, mereka hasilkan hukum-hukum yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Padahal yang mereka lakukan adalah memusyawarahkan hukum-hukum Allah yang bersifat qath’i (pasti), yang mana Rasulullah tidak pernah melakukan hal ini (memusyawarahkan hukum-hukum Allah yang bersifat qath’i). Mereka tidak menggunakan mata dan pendengaran mereka untuk memahami hukum-hukum Allah. Dalam hal ini, Islam memberikan cap bagi mereka sebagai orang-orang bodoh dan seperti hewan ternak.

Pernyataan HIZBUT TAHRIR INDONESIA Tentang Keprihatinan terhadap Kondisi Negara

Menilik berbagai persoalan aktual yang ada dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dewasa ini, baik di lapangan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum maupun ideologi dan agama, tampak sekali bahwa pemerintah dan negara ini telah:

1.    Gagal menyejahterakan rakyat.

Meski disebut oleh pemerintah bahwa angka kemiskinan terus turun, tapi secara kasat mata masih sangat banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Hal ini tampak misalnya ada lebih dari 70 juta rakyat miskin yang masih menerima raskin. Bahkan kini tengah terjadi krisis pangan, harga kebutuhan pokok meroket, daya beli rakyat menurun, ekonomi makin sulit. Sebanyak 4 juta anak Indonesia kurang gizi. Rakyat terpaksa berutang, mengurangi makan atau makan seadanya seperti nasi tiwul (yang telah mengakibatkan 6 orang meninggal) atau bunuh diri.