Rabu, 09 Oktober 2013 | By: Tuxedo Kamen

Kisah Sholahuddin Al Ayyubi Part 3



Ketika pengumuman peralihan kuasa itu dibuat, Khalifah Al-Adhid sedang sakit kuat, sehingga beliau tidak mengetahui perubahan besar yang berlaku di dalam negerinya dan tidak mendengar bahawa Khatib Jumaat sudah tidak mendoakan dirinya lagi. 

Sehari selepas pengumuman itu, Khalifah Al-Adhid wafat dan dikebumikan sebagaimana kedudukan sebelumnya, yakni sebagai Khalifah.

Kisah Sholahuddin Al Ayyubi Part 2



Setelah berlangsung pertempuran sekian lama, akhirnya kaum Salib dapat mengepung Baitul Maqdis, tapi penduduk kota Suci itu tidak mau menyerah kalah begitu saja. Mereka telah berjuang dengan jiwa raga mempertahankan kota Suci itu selama satu bulan. 

Akhirnya pada 15 Juli 1099, Baitul Maqdis jatuh ke tangan pasukan Salib, tercapailah cita-cita mereka. Berlaangsunglah keganasan luar biasa yang belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. 

Kaum Kristian itu menyembelih penduduk, perempuan dan anak-kanak dengan sangat ganasnya. Mereka juga membantai orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristian yang enggan bergabung dengan kaum Salib. Keganasan kaum Salib Kristian yang sangat melampau itu dikutuk dan dikatakan oleh para saksi dan penulis sejarah yang terdiri dari berbagai agama dan bangsa.

Kisah Sholahuddin Al Ayyubi Part 1



Shalahuddin Al Ayyubi atau juga dipanggil Saladin atau Salah ad-Din (Dalam Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, dalam bahasa Kurdi: صلاح الدین ایوبی) (Sholahhuuddin al ayyubi) (c. 1138 - 4 Maret 1193) adalah seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak saat ini). 

Beliau mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Shalahuddin Al Ayyubi terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinannya, kekuatan militer, sifat-sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. 


Sultan Shalahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud.