Sabtu, 14 November 2015 | By: Tuxedo Kamen

Pemuda Islam



Darah muda... darahnya para remaja... yang selalu merasa gagah dan tak pernah mau mengalah...” demikian sepenggal lagu dari bang Haji Rhoma Irama saat melukiskan remaja. Tidak heran, sebab memang begitulah masa remaja yang penuh dengan gejolak rasa ingin tahu. Presiden pertama Soekarno pun dalam ucapannya yang terkenal berkata, “Beri aku 10 pemuda maka akan kuubah dunia”

Jauh sebelum presiden Soekarno dan bang Haji Rhoma menciptakan lagu tersebut, Rasulullah Muhammad saw telah lebih dahulu menggambarkan remaja melalui sabdanya :
"Se­sungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum ter­hadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah." (HR Ahmad & Thabrani).


Kata shabwah yang dikaitkan dengan pemuda pada hadits di atas, dijelaskan dalam kitab Faidhul Qadir (2/263) sebagai pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya. Sebaliknya, dia membiasakan diri melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.

Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:
"Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, ......" (HR Bukhori)

2 hadits tersebut menunjukkan bagaimana Islam memandang pemuda, dan sejarah pun mencatat bahwa pengikut Rasulullah saw pertama pun kebanyakkan dari kalangan pemuda. Sebut saja Ja’far bin Abu Thalib, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf  dan para sahabat lain. Dengan kekuatan para pemuda itulah Islam berkembang ke seluruh jazirah Arab. Bahkan Muhammad Al fatih adalah seorang pemuda yang berusia 21 tahun, beliau dibisyarahkan oleh Rasulullah saw melalui sabdanya,

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad].

Pemuda dalam pandangan Islam menempati posisi yang sangat penting, sebab tenaga mereka masih kuat dan kemampuan fisiknya pun masih prima. Maka sudah tentu masa muda itulah yang seharusnya dimanfaatkan untuk perjuangan demi kejayaan Islam sebagaimana para sahabat Rasulullah saw terdahulu.

Hanya saja jika kita lihat fakta pemuda dan pemudi sekarang sekarang, sungguh sangat memprihatinkan. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati membeberkan data jumlah penderita HIV dan AIDS di ibu kota terbilang tidak sedikit jumlahnya. Penderita AIDS sepanjang tahun 2013 ini mencapai 6.973 kasus.

“22 persen pelajar serta sisanya dari kalangan lain. Namun setelah kami melakukan penelitian kembali, ternyata dari 70 persen pengguna di kalangan pekerja tersebut merupakan pemakai lanjutan, artinya sejak menjadi pelajar mereka sudah menggunakan narkoba,” kata dia kepada KORAN SINDO, (21/8/2013). Itu hanya dari satu kasus, belum lagi kasus lainnya.

Maka sudah sepatutnya generasi muda saat ini untuk kembali kepada ajaran Islam dan mengamalkan Islam secara kaafah, tidak lagi terpengaruh budaya hidup hedonis yang mengagung-agungkan kebebasan yang individualistik.

Pemuda Islam adalah pemuda yang selalu menggunakan kekuatan masa mudanya demi perjuangan Islam sebagaimana para sahabat Rasulullah saw dahulu. Hanya dengan Islam lah pemuda akan kembali kepada fitrahnya sebagai pemuda yang mampu menjadikan masa mudanya bermanfaat dan tidak menjadi pemuda yang alay, lebay dan galau.

0 komentar:

Posting Komentar