“Darah muda... darahnya para remaja... yang selalu merasa gagah dan tak
pernah mau mengalah...” demikian sepenggal lagu dari bang Haji Rhoma Irama
saat melukiskan remaja. Tidak heran, sebab memang begitulah masa remaja yang
penuh dengan gejolak rasa ingin tahu. Presiden pertama Soekarno pun dalam
ucapannya yang terkenal berkata, “Beri aku 10 pemuda maka akan kuubah dunia”
Jauh sebelum presiden Soekarno
dan bang Haji Rhoma menciptakan lagu tersebut, Rasulullah Muhammad saw telah
lebih dahulu menggambarkan remaja melalui sabdanya :
"Sesungguhnya Allah
Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki
shabwah." (HR Ahmad & Thabrani).
Kata shabwah yang dikaitkan dengan pemuda pada hadits di atas,
dijelaskan dalam kitab Faidhul Qadir (2/263) sebagai pemuda yang tidak
memperturutkan hawa nafsunya. Sebaliknya, dia membiasakan diri melakukan
kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
Dalam hadits
lain Rasulullah saw bersabda:
"Ada 7 golongan manusia
yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada
naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda
yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, ......" (HR Bukhori)
2 hadits tersebut
menunjukkan bagaimana Islam memandang pemuda, dan sejarah pun mencatat bahwa
pengikut Rasulullah saw pertama pun kebanyakkan dari kalangan pemuda. Sebut
saja Ja’far bin Abu Thalib, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi
Thalib, Abdurrahman bin Auf dan para
sahabat lain. Dengan kekuatan para pemuda itulah Islam berkembang ke seluruh
jazirah Arab. Bahkan Muhammad Al fatih adalah seorang pemuda yang berusia 21 tahun, beliau dibisyarahkan oleh Rasulullah saw melalui
sabdanya,
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam.
Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang
berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad].
Pemuda dalam pandangan Islam menempati posisi yang sangat
penting, sebab tenaga mereka masih kuat dan kemampuan fisiknya pun masih prima.
Maka sudah tentu masa muda itulah yang seharusnya dimanfaatkan untuk perjuangan
demi kejayaan Islam sebagaimana para sahabat Rasulullah saw terdahulu.
Hanya saja jika kita lihat fakta pemuda dan pemudi sekarang
sekarang, sungguh sangat memprihatinkan. Kepala Dinas Kesehatan DKI
Jakarta Dien Emmawati membeberkan data jumlah penderita HIV dan AIDS di ibu
kota terbilang tidak sedikit jumlahnya. Penderita AIDS sepanjang tahun 2013 ini
mencapai 6.973 kasus.
“22 persen
pelajar serta sisanya dari kalangan lain. Namun setelah kami melakukan
penelitian kembali, ternyata dari 70 persen pengguna di kalangan pekerja
tersebut merupakan pemakai lanjutan, artinya sejak menjadi pelajar mereka sudah
menggunakan narkoba,” kata dia kepada KORAN SINDO, (21/8/2013). Itu hanya dari
satu kasus, belum lagi kasus lainnya.
Maka sudah
sepatutnya generasi muda saat ini untuk kembali kepada ajaran Islam dan
mengamalkan Islam secara kaafah, tidak lagi terpengaruh budaya hidup hedonis
yang mengagung-agungkan kebebasan yang individualistik.
Pemuda Islam
adalah pemuda yang selalu menggunakan kekuatan masa mudanya demi perjuangan
Islam sebagaimana para sahabat Rasulullah saw dahulu. Hanya dengan Islam lah
pemuda akan kembali kepada fitrahnya sebagai pemuda yang mampu menjadikan masa
mudanya bermanfaat dan tidak menjadi pemuda yang alay, lebay dan galau.
0 komentar:
Posting Komentar