Sahabat,
Mari sejenak kita bicara dari hati ke hati, dengan hati yang terbuka, dengan hati yang lapang, hati yang jauh dari syak wasangka.
Hati yang didalamnya mengandung ketulusan untuk kita bisa sama-sama berbagi, menumpahkan segala rasa, asa, dan kemurnian cinta hakiki. Hingga kelak Allah perkenankan untuk mempersatukan hati kita dalam naungan kasih sayang-Nya, dalam naungan ampunan-NYa, dalam naungan Ridho-Nya.
Sahabat,
pembicaraan ini hanya antara kita, tidak dengan dia atau mereka. Pembicaraan ini adalah tentang kita, bukan tentang dia atau mereka. kenapa? karena Allah telah mengharamkan ghibah, Allah telah mengharamkan kita untuk saling menggunjing, dan Allah telah pula mengharamkan kita untuk mencari-cari kesalahan orang lain sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an…
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan-kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang”
(Al Hujurat 49:12)
Sahabat,
ini adalah tentang perjalanan kita,
Apa yang akan anda alami dalam pelatihan ini adalah tentang perjalanan hidup anda, perjalanan hidup kami, perjalanan hidup kita semua di sisi Allah yang Maha Melihat.
Suatu perjalanan tentang darimana kita datang, dimana kita berada, dan akan kemana kita pergi.
Kita tidak akan berbicara tentang orang lain karena Allah tidak menyukai hal itu, Allah membenci kita saling ghibah. Mari saudaraku kita menata diri, kita melihat segala kekurangan diri agar kita paham diri, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an :
Dan di bumi ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan ?
(Ad Dzariyat 51:20-21)
Sebuah proses interospeksi diri, sebuah proses evaluasi diri, untuk menata hidup sebagaimana yang Allah kehendaki. Firman Allah;
Barang siapa mengerjakan amal shaleh, baik, laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(An Nahl 16:97)
Sahabat,
boleh jadi perjalanan ini akan sangat melelahkan karena jauhnya jarak yang harus kita tempuh, terjalnya gunung, curamnya lembah, luasnya belantara, hantaman ombak dalam samudera yang kita arungi, semoga tak mengurangi semangat kita guna menata diri, mewujudkan kehidupan yang lebih baik, kebahagian sejati, kebahagiaan seutuhnya, dunia dan akhirat. Insya Allah.
Sahabat,
selamat melakukan perjalanan, persiapkanlah bekal anda sebaik mungkin, sebab bekal yang anda bawa hari ini akan menentukan langkah anda kemudian.
Selamat jalan, selamat berjuang.
0 komentar:
Posting Komentar