Jumat, 18 Januari 2013 | By: Tuxedo Kamen

TUJUAN HIDUP

Tujuan hidup seseorang bergantung kepada apa yang difahaminya tentang manusia, kehidupan, alam semesta serta keterkaitan antara ketiganya dan juga hubungan antara kehidupan sebelum dan sesudah dunia. Jika seseorang memahami bahwa manusia, alam semesta hanya sebatas materi, maka tentu ia akan mempunyai tujuan hidup hanya mencari materi sebanyak-banyaknya. Hal inilah yang tercermin dari orang-orang atheis atau komunis. Mereka menganggap bahwa tujuan mereka hidup hanya bersenang-senang dengan mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya, mereka tidak pernah memikirkan kehidupan setelah mati. Sebab mereka menganggap setelah mati, mereka akan kembali menjadi materi dan itulah akhir dari kehidupan.


Begitu pula jika orang memahami bahwa manusia, alam semesta ini merupakan ciptaan Tuhan tetapi Dia tidak berhak mengatur manusia. Hal ini terlihat dari orang-orang yang berpandangan sekuler yaitu memisahkan antara agama dan kehidupan. Tujuan hidup mereka pun tidak berbeda jauh dengan mereka yang atheis, mereka berpandangan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk dinikmati dengan segala cara tanpa memandang halal dan haram. Sekalipun mereka percaya kepada adanya Tuhan sebagai pencipta tetapi mereka tidak mengakui Tuhan sebagai pengatur. Sebab mereka memang tidak mau diatur dengan aturan yang menurut mereka memberatkan dan mengekang keinginan mereka. Sekalipun mereka percaya dengan Tuhan tetapi mereka tidak mampu mengkaitkan hubungan yang ada antara apa-apa sebelum dunia dan setelah dunia. Sehingga mereka berpendapat bahwa Tuhan tidak berhak mengatur hidup manusia. Bahkan mereka ingin aturan yang telah Tuhan tetapkan didalam kitab-Nya dirubah sesuai dengan keinginan nafsu mereka.
Berbeda halnya dengan Islam, tujuan hidup dalam Islam adalah beribadah kepada-Nya. Allah swt telah  berfirman dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56 : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia  melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Dalam ayat diatas telah jelas bahwa tujuan hidup manusia hanyalah beribadah, hal ini terlihat dari kata “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” maknanya bahwa tujuan manusia hidup ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah swt. Dengan cara mensucikan-Nya mengagungkan-Nya, mentaati semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya tanpa kecuali.
Ketika seorang muslim telah memahami bahwa tujuan hidupnya hanyalah dalam rangka beribadah kepada Allah swt, maka ia tidak akan melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan dia kedalam murka Allah swt.
 Tujuan hidupnya pun menjadi jelas, ia dapat memahami tujuan Allah swt menciptakan ia di alam dunia ini, ia tahu darimana ia berasal, untuk apa hidup, dan mau kemana setelah ia meninggal dunia. Langkah dan gerak-gerik hidupnya terprogram dan terarah. Ia tidak akan melakukan hal-hal yang bersifat mubazir dan tidak mendatangkan manfaat serta pahala kepadanya. Bagi dia ibadah-ibadah sunnah seperti kewajiban dan yang wajib telah menjadi kebutuhan yang tanpanya ia tidak akan bisa hidup. Sholat bagi dia adalah kebutuhan hidup yang tak dapat ditawar lagi, jika ia meninggalkannya maka ia seperti tidak makan yang akibatnya ia merasa lapar. Sementara ibadah sunnah seperti sholat rawatib merupakan  kewajiban yang tanpanya ia merasa ada yang kurang dalam aktivitasnya didunia.
Berbeda dengan orang atheis atau sekuler yang mempunyai tujuan hidup hanya didunia saja tanpa berpikir akhirat, hari perhitungan dan pembalasan, seorang muslim yang telah memahami tujuan hidupnya, tidak akan menjadikan materi dan dunia sebagai tujuan. Tetapi ia akan menjadikan materi dan dunia beserta isinya menjadi jalan dan alat untuk bisa lebih dekat dengan Allah swt. Sebagaimana yang dialami oleh salah seorang sahabar Rasulullah saw Mush’ab bin Umair yang rela kehilangan kemewahan dunia dan fasilitas hidup yang nyaman semata-mata untuk mempertahankan keyakinannya dalam memeluk Islam. Sebab, ia tahu tujuan hidupnya adalah hanya untuk dekat dengan Allah swt.
Dengan begitu, tujuan hidup seorang muslim adalah untuk menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah swt dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang-Nya. Dalam ayat lain Allah swt berfirman :
 “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al – Imran : 31)
Dengan ikhlas melakukan semua yang diperintahkan-Nya kepada kita dan menjauhi semua larangan-Nya tanpa keberatan sedikitpun dalam hati, maka niscaya Allah swt akan selalu melindungi dan menolong kita sekalipun menurut pandangan manusia sangat sulit. Namun  jika kita telah meyakini Allah swt sebagai penolong maka tidak ada yang sulit bagi Allah swt. Namun tentunya jika kita telah menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya dengan hati ikhlas tanpa sedikitpun keberatan. Mudah-mudahan hanya Allah swt dan ridha dari-Nya yang kita cari dalam hidup yang fana ini. Wallahu ‘alam bis Showwab.

0 komentar:

Posting Komentar